Hamil Resiko Tinggi bagi para ibu yang sedang menjalani proses kehamilan harus benar-benar diperhatikan dan juga diwaspadai. Sebuah kehamilan resiko tinggi bila tidak segera mendapatkan penanganan dan pengobatan serta perawatan yang benar dari tim medis kedokteran akan bisa menimbulkan kematian bayi yang sedang dikandungnya.
Kehamilan Berisiko Tinggi adalah keadaan dimana kondisi ibu hamil bisa menyebabkan janin tidak dapat tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin. Beberapa faktor yang menyebabkan kematian janin atau bayi ini bisa beragam. Untuk itu juga para ibu hamil memerlukan pengetahuan akan
tanda ciri hamil resiko tinggi yang bisa saja terjadi pada siapapun ibu yang sedang dalam proses mengandung.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang ibu hamil terkait dengan resiko kematian bayi dan janin yaitu diantaranya :
- Usia Kehamilan. Wanita yang hamil diusia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun ketika hamil anak pertama memiliki resiko kehamilan yang cukup tinggi.
- Pre Eklampsia atau Gejala Keracunan Kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan naiknya tekanan darah ibu hamil, terdapatnya protein dalam urin, serta timbulnya pembengkakan pada tubuh (ederma), Jika anda merasakan gejala-gejala ini terjadi pada anda, segeralah berbaring dan banyak beristirahat.
- Eklampsia atau Keracunan Kehamilan. Wanita hamil yang mengalami eklampsia akan menunjukan tanda-tanda yang sama dengan mereka yang mengalami Pre eklampsia. Hanya saja wanita yang mengalami eklampsia akan mengalami kejang-kejang diseluruh tubuhnya. Biasanya dokter akan memberi obat anti kejang untuk menanganinya.
- Penyakit Jantung. Ibu hamil yang diketahui memiliki penyakit jantung, perlu pengawasan ekstra dari dokter. Hal ini untuk menghindari mereka melakukan aktivitas berlebihan yang dapat membahayakan jantungnya.
- Diabetes Melitus. Ibu hamil yang menderita diabetes melitus atau kencing manis harus memperhatikan makanannya demi menjaga kesehatan janin dan dirinya. Selain itu seringkali para dokter mengkhawatirkan bayi yang lahir dari ibu hamil yang menderita diabetes melitus, yang biasanya akan berukuran besar sehingga membutuhkan tindakan tertentu dalam persalinan.
- Anemia. Sebanyak 70% wanita pernah mengalami anemia. Ketika hamil tubuh wanita akan lebih mudah lagi mengalami anemia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak ketika persalinan. Anemia dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin, atau janin lahir dengan berat badan rendah. Karena itu kekurangan darah merah ini harus dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan bergizi, baik untuk kesehatan dirinya maupun janinnya.
- Riwayat Kehamilan Yang Buruk. Ibu hamil yang memiliki riwayat obstetrik buruk yaitu mereka yang sebelumnya pernah mengalami keguguran atau pendarahan berulang, melahirkan dini, menjalani operasi caecar, pernah melahirkan janin yang sudah meninggal, atau mengalami pendarahan setelah melahirkan.
Waspada apabila anda memiliki kondisi diatas, bisa jadi kehamilan anda masuk kategori kehamilan beresiko tinggi. Segera konsultasi dengan dokter kandungan anda agar anda memperoleh penanganan yang tepat sebelum terlambat.