Sepuluh calon jamaah haji Indonesia wafat di Tanah Suci. Mereka menderita penyakit bawaan risiko tinggi (risti).
"Jamaah haji yang wafat sampai tanggal 24 September sebanyak 8 orang. Satu jamaah haji meninggal dunia di pesawat. Hari ini, 2 jamaah meninggal dunia," kata Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daker Makkah, MU Asep, di Makkah, Rabu (25/9/2013).
Dua jamaah haji yang wafat di Makkah pada hari ini atas nama Gozali Tusi bin H Abd Rahman dari JKG kloter 8 dan Kimin bin Ahmad Sujak asal SOC kloter 15.
Selain itu, ada 8 jamaah haji lainnya, atas nama Amaq Sapoan bin AQ Sapar dari LOP kloter 5, Nasir bin Sagrib dari S0C kloter 3, Asmawati binti H Asmawi dari JKG kloter 4, Rotena binti Malik dari PLM kloter 1, dan Icih Bachriyah Bachrudin. Mereka wafat di Madinah.
Sedangkan M Arifin bin Hape dari UPG kloter 15 meninggal dunia di pesawat saat menuju Jeddah dan Abdurrohman bin Marhad dari S0C kloter 2 meninggal dunia di Makkah.
Kepala BPHI Madinah, dr Suharto SpPd mengatakan, jamaah haji tersebut mayoritas memiliki penyakit bawaan yang risiko tinggi seperti jantung koroner, dan Sepsis infek penyakit sangat berat.
"Jenazah sudah dimakamkan dan keluarga telah diberitahu," ujar dia.