Belasan orang berpakaian sipil menyerang pos penjagaan kantor Bupati Gowa pada Selasa malam, 30 Juli 2013. Akibatnya, dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja mengalami luka-luka. Menurut juru bicara Pemerintah Kabupaten Gowa, Arifuddin Zaini, motif penyerangan diduga balas dendam. Sebab, sehari sebelumnya, sempat terjadi peristiwa pengeroyokan antara petugas Satpol PP Gowa dan anggota Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Brigadir Jufri.
"Pengeroyokan terjadi waktu petugas Satpol PP melakukan operasi penertiban petasan di perbatasan Makassar-Gowa," kata Arifuddin, Rabu, 31 Juli 2013. "Dan kami sudah menyerahkan pengusutan kasus itu ke polisi."
Dalam penyerangan itu, empat petugas Satpol PP Kabupaten Gowa dianiaya pelaku yang berjumlah belasan orang. Seorang petugas, Takdir, menderita luka robek di pipi karena hantaman balok. Pria 45 tahun itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Gowa. Sedangkan korban lain, Muhtar, mengalami memar di tangan, juga karena hantaman balok. Selain mengeroyok petugas Satpol PP, penyerang juga merusak satu televisi di dalam ruang pos jaga dan beberapa sepeda motor yang tengah terparkir.
Informasi yang didapat Arifuddin dari petugas Satpol PP, para penyerang bersenjata lengkap dan sempat mengeluarkan tembakan ancaman. Tak hanya itu, seorang anak dari anggota Satpol PP juga ikut terkena pukulan penyerang. "Sampai sekarang anaknya masih trauma," kata dia.
Sehari sebelumnya, puluhan petugas Satpol PP mengeroyok anggota Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Brigadir Jufri. Karena pengeroyokan itu, Jufri mengalami luka robek dengan tiga jahitan di kepala bagian kiri. Sedangkan istri Jufri, Fitri, mengalami memar di punggung karena terkena pukulan.
"Pengeroyokan terjadi karena kendaraan dinas Satpol PP menyerempet saya," kata Jufri. "Namun, ketika ditegur, mereka langsung memukuli saya."