Penyebab Penyakit Malaria ini adalah karena jenis parasit (plasmodium) yang diakibatkan karena gigitan jenis nyamuk yang bernama
nyamuk anopheles. Di Indonesia sendiri golongan penyakit ini termasuk dalam golongan penyakit endemis. Maksudnya adalah suatu penyakit yang berjangkit pada daerah tertentu. Masyarakat yang mempunyai tempat tinggal di daerah sekitar pantai, persawahan, perkebunan, serta hutan akan rentan untuk terkena
penyakit malaria ini.
Penyakit malaria suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Penularan malaria oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit seseorang maka, parasit tersebut dapat masuk ke dalam darah. Selanjutnya parasit akan bertelur, yang kemudian akan berkembang, dan melakukan replikasi sehingga menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah orang sampai orang yang terkena parasit ini menjadi sakit.
Tanda gejala penyakit malaria ini ada beberapa tahapan tersendiri. Yaitu hal-hal yang bisa kita kenali antara lain adalah :
- Penderita malaria akan menjadi lemah serta nafsu makan akan menurun. Kulit akan berubah menjadi kemerahan dan selama tidur sering mengigau.
- Gejala penyakit malaria ini berupa demam tinggi dan sakit kepala. Penderita menggigil atau gemetar selama 15 menit sampai satu jam.
- Pucat. Hal ini disebabkan karena kurang darah. Dan ini termasuk dalam tanda penyakit malaria.
- Pada malaria anak, gejala spesifik daerah umumnya akan ditandai dengan gejala diare.
- Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.
Jenis penyakit malaria ini dapat digolongkan dengan :
- Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
- Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
- Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
- Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip dengan stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Ada beberapa hal yang menyangkut cara dan tips pencegahan malaria itu sendiri. Ada beberapa
cara mencegah penyakit malaria adalah :
- Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, mengurangi berada di luar rumah pada malam hari.
- Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, dengan pemberian obat yaitu minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul / hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
- Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air, membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya dengan kentongan. Ini adalah bentuk dari usaha untuk pencegahan malaria.
- Menebarkan pemakan jentik, menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair.
- Penanaman padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.
- Usahakan melakukan penyemprotan rumah dengan DDT yang diusahakan oleh pemerintah.
Dan dalam rangka
pengobatan malaria ini tentunya kita merujuk pada prinsip pengobatan malaria dari tim medis atau pun dokter. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratorium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.
Obat malaria kita kenal dengan nama Chloroquine yang merupakan bagian dari obat antimalaria. obat lainnya adalah jenis Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine. Mencegah
penyakit malaria adalah lebih baik daripada mengobatinya.