Harga BBM naik menjadi isu hangat akhir-akhir ini. Rencananya pemerintah akan memberikan keputusan yang sepertinya agak susah untuk dijalankan yaitu
kenaikan harga BBM tahun ini. Ada beberapa skenario Pemerintah dalam rangka memberikan kebijaksanaan dalam hal subsidi bahan bahar minyak yang merupakan kebutuhan yang penting bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diantara kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam rangka penghematan anggaran belanja negara untuk subsidi BBM ini yaitu pemerintah memberikan sinyal akan mengurangi subsidi BBM bagi pengguna mobil pribadi dengan menerapkan harga premium pada kisaran Rp 6.500 per liter. Sementara itu, pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih bisa membeli premium dengan harga Rp 4.500 per liter. Implementasi kebijakan tersebut diperkirakan paling cepat diterapkan pada awal Mei 2013. Sehingga harga BBM yang naik kemungkinan akan berkisar pada angka tersebut. Sehingga ada dua jenis
harga BBM naik tahun 2013 ini yang berbeda.
Mengenai
harga baru BBM, Hatta Rajasa mengemukakan, sebetulnya yang penting itu filosofisnya bahwa BBM bersubsidi harus diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu. "Ini Undang-Undang. Oleh karena itu, secara perlahan subsidi yang dinikmati oleh masyarakat yang mampu harus dikurangi karena terlalu besar sampai mendekati Rp300 triliun, dan ini membebani fiskal kita," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Hatta, telah melakukan exercises sangat dalam, mulai dari dua harga sampai dengan satu harga. Semua itu didalami, karena pemerintah sungguh harus hati-hati karena ini memberikan implikasi terhadap inflasi, terhadap daya beli masyarakat, maka kajian yang baik adalah dua harga.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa (30/4) memastikan bahwa dalam waktu dekat, harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium akan naik. Namun Presiden menegaskan,
harga BBM naik tersebut akan menunggu anggaran kompensasi bantuan sosial siap diberikan bagi masyarakat miskin agar kenaikan harga tidak memberatkan mereka.
Menurut Ketua DPR, Marzuki Alie di DPR, Jakarta, Jumat (19/4) mengatakan bahwa untuk tahun 2013 ini saja anggaran untuk subsidi BBM sudah hampir 25 persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau hampir mencapai angka Rp 350 triliun. Jumlah yang besar dan fantastik juga bila dilihat dari nominal rupiah anggaran negara ini. Karena memang kebanyakan yang menikmati subsidi bahan bakar minyak justru bukan golongan rakyat kecil akan tetapi malahan golongan kaum menengah keatas yang lebih menikmatinya.
Dampak kenaikan BBM ini menurut Menteri Sosial RI (Mensos) Salim Segaf Al Jufri memperkirakan rencana kenaikan Bahan Bahan Minyak (BBM) subsidi dari harga Rp 4.500 menjadi sekitar Rp 6.500 per liter yang rencananya berlaku Mei 2013 tahun ini, akan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia sekitar 11%. Namun, dengan kebijakan Pemerintah antinya dengan memberikan bantuan sosial yang pro rakyat dan tepat sasaran yang telah diprogramkan kementriannya, laju kenaikan angka kemiskinan yang semula 11% tersebut mampu ditekan menjadi hanya 10%.