Giesecke & Devrient, sebuah perusahaan asal Jerman yang pertama kali menemukan SIM card, baru-baru ini menelurkan sebuah ide baru: nano-SIM. SIM yang ukurannya jauh lebih kecil daripada micro-SIM ini jelas akan membantu para
ODM untuk menghemat ruang kosong bagi produk terbaru mereka.
Tapi kini timbul sebuah masalah baru, para produsen hardware tersebut telah mengajukan sebuah desain nano-SIM versi mereka sendiri yang dianggap mampu dijadikan sebagai acuan standar. Jika desain mereka terpilih, maka para produsen lain jelas akan diharuskan untuk membayarkan biaya lisensi jika ingin menggunakan
nano-SIM di dalam perangkat terbaru produksi mereka.
^ ilustrasi perbandingan ukuran antara Mini SIM, micro SIM dan nano SIM. credit: Esato
Dua desain terdepan yang sedang bersaing pada saat ini adalah model dari Nokia dan Apple. Desain dari Apple menggunakan sebuah tray untuk menahan nano-SIM tersebut, mirip dengan desain SIM tray yang mereka gunakan untuk iPhone dan iPad. Nokia jelas menentang desain dari Apple dan berpendapat bahwa desain nano-SIM milik mereka masih jauh lebih baik dan memiliki kelebihan teknis tersendiri jika dibandingkan dengan desain dari Apple. Nokia bahkan mendapat dukungan dari Motorola dan RIM untuk desainnya tersebut.
Apple bukannya sendirian dalam hal ini, mereka ternyata telah mendapatkan dukungan dari mayoritas European Telecommunications Standards Institute (ETSI). Apple juga telah mendaftarkan 6 buah anak perusahaan berbeda yang berlokasi di Eropa yang juga memiliki hak pilih, dimana masing-masing perusahaan tersebut bisa memberikan 45 suara dukungan untuk Apple. Nokia sendiri saat ini hanya memiliki 92 suara dukungan.
Satu hal yang jelas adalah nano-SIM akan segera hadir dalam waktu dekat tak peduli siapapun pemenangnya. Terlebih lagi, dengan adanya kelebihan teknis yang bisa dihadirkan lewat nano-SIM ini, maka inovasi baru dalam desain interior dari sebuah smartphone jelas akan ikut terdongkrak