Kostipasi Pada AnakMelanjutkan postingan pena yang terakhir yaitu mengenai
ini maka pagi ini pena akan memposting mengenai
konstipasi pada anak.Postingan ini sebenarnya diilhami dari postingan blog sobat yaitu
Sehat Kita Semua.Kalau di postingan sobat pena tersebut mengenai ibu hamil lah pada postingan Kompilasi Pena ini adalah menitik beratkan pada anak.Selamat menyimak sobat dan langsung saja check it dot...
Konstipasi menjadi salah satu masalah pencernaan yang rentan terjadi pada anak.Efek ketidaknyamannya bisa membuat anak nangis terus menerus.Orang tua pun jadi stres menghadapinya.Oleh karena itu. Cegah dan kenali gejala konstipasi sejak dini.
Waspadai saat si kecil mulai sulit buang air besar /
konstipasi pada anak.Bisa jadi itulah gejala awal konstipasi.Wah anak mendadak jadi rewel dan sering mengeluh kesulitan saat buang air besar.Pernah mengalami hal ini? Jika iya, jangan sepelekan gejala tersebut.Mungkin saja anak Anda menderita konstipasi atau sembelit.
Konstipasi atau sembelit adalah permasalahan pada sistem pencernaan, dimana feses mengalami pengerasan sehingga sulit untuk dibuang.Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
perihal konstipasi pada anak :
- Keadaan feses.Apakah cair, lembek atau keras, pada kasus konstipasi, feses dalam keadaan keras dan bentuknya bulat layaknya kotoran kambing.
- Perhatikan frekuensi buang air besarnya.Anak yang mengalami konstipasi, frekuensi buang air besarnya jadi berkurang dari sebelumnya.
- Lihat kondisi fisik si kecil.Bisa dengan meraba perut pada bagian kira bawah.Jika terasa keras, bisa jadi anak menderita konstipasi.
Faktor yang menimbulkan konstipasi pada anak :
1. Kelainan sejak lahir.
Adanya kelainan penyakit bawaan, seperti hirscprung yang merupakan cacat pada usus besar.Penyakit ini dapat mengakibatkan masalah dalam penyerapan nutrisi makanan dan berdampak konstipasi.
2. Faktor makanan.
Anak kurang mengkonsumsi makanan yang berserat.Seperti buah-buahan, sayur atau sereal.
3. Kurang cairan.
Anak kurang cairan / air minum juga dapat menimbulkan konstipasi.Metabolisme anak yang tinggi memingkinkan keluarnya cairan lebih banyak dari tubuh.Jika tidak ditambah dengan minum yang cukup, dapat mengakibatkan feses menjadi keras.
4. Obat-obatan.
Pemberian obat-obatan tertentu dapat juga menimbulkan efek samping berupa sembelit.Anda bisa melihat peringatannya pada bagian belakang kemasan.
5. Penyakit turunan.
Orangtua harus memperhatikan apakah ada riwayat keluarga yang menderita konstipasi atau tidak karena konstipasi bisa juga menurun ke anak.
6. Faktor psikis.
Bisa disebabkan karena rasa ketakutan anak untuk masuk toilet sehingga sering menahan buang air besar.Ada banyak hal yang bisa membuatnya takut seperti toilet yang seram, bau, atau ketakutan akan binatang yang berada di dalam toilet.Kebiasaan menahan buang air besar mengakibatkan gangguan motilitas dan peningkatan penyerapan air dari feses di dalam usus sehingga keras dan sulit dikeluarkan.
7. Kegagalan troilet training.
Toilet Training yang dipaksakan dapat mengakibatkan anak trauma dan cenderung menahan keinginannya untuk buang air besar.
Jadi, menjaga
kesehatan saluran pencernaan agar anak terhindar dari konstipasi bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu : memberi makanan yang kaya serat dalam jumlah baik, cukupi kebutuhan cairan perhari, mengajarkan anak toilet training.
Sampai di sini dulu sobat postingan pena tentang
Kostipasi Pada Anak dan semoga bermanfaat sobat...