Ribuan warga Kabupaten Karo yang menjadi korban bencana meletusnya Gunung Sinabung kini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka terancam kelaparan dan serangan berbagai penyakit. Berdasarkan pantauan SCTV, para pengungsi korban bencana saling berdesak-desakan di balai desa tempat pengungsian karena minimnya fasilitas, Ahad (29/8). Selain itu pasokan pangan dan obat-obatan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi yang mencapai ribuan.
Akibatnya, para pengungsi Gunung Sinabung terancam kelaparan dan terserang berbagai penyakit, khususnya bagi balita. Para pengungsi meminta pemda setempat untuk secepatnya turun tangan.
Seperti diketahui sejak Gunung Sinabung meletus, hujan debu menyelimuti pemukiman warga di sekitar kaki gunung. Kabut asap yang bercampur belerang menimbulkan bau yang menyengat dan menggangu jarak pandang. Sebanyak 13 desa yang terkena dampaknya disterilkan. Warga diizinkan beraktivitas enam kilometer dari titik letusan. Namun, sebagian warga memilih bertahan untuk menjaga harta benda mereka.
Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, meletus pada Ahad dinihari sekitar pukul 00.15 WIB. Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/08) pagi.