I.Tujuan Percobaan :
- Mengetahui pengertian dari kontrol proses
- Mengetahui tentang aplikasi dari kontrol proses
- Mengetahui komponen-komponen pada kontrol proses
II.Alat-alat :
- Modul simulasi boiler
- Motor induksi 1 fasa
- Kontaktor
- Relay
- PLC
- Software Syswin
- Komputer
- Kabel-kabel
III.Teori Dasar :
Kontrol proses merupakan salah satu aplikasi yang menggunakan sistem kontrol. Pada umumnya kontrol proses lebih sering digunakan pada bidang industri. Jenis-jenis proses yang dilakukan dalam industri pembuatan modern dapat dikelompokkan menjadi tiga-bagian pokok, dalam istilah jenis operasi yang terjadi, adalah:
1. Proses kontinyu
2. Produksi batch
3. Produksi individual
Proses kontinyu adalah proses di mana bahan dasar masuk dari satu ujung sistem dan produk yang diselesaikan keluar dari ujung sistem yang lain; proses itu sendiri berjalan terus-menerus. Proses berlangsung kontinyu selama periode waktu yang relatif lama. Periode waktu dapat diukur dalam menit, hari atau bahkan bulan, tergantung pada proses itu.
Pemrosesan tumpukan (batch) tidak ada aliran bahan produksi dari satu bagian proses ke bagian yang lain. Malahan, seperangkat jumlah dari masing-masing input pada proses diterima dalam tumpukan, dan kemudian beberapa operasi dilakukan pada tumpukan untuk menghasilkan produk akhir atau produk intermediate yang membutuh-kan proses berikutnya. Proses tersebut dilakukan, produk yang selesai disimpan, dan tumpukan produksi yang lain dihasilkan. Tiap batch produk kemungkinan berbeda. Salah satu contoh proses tumpukan (batch) adalah ketika dua bahan ramuan ditambahkan bersama, dicampur, dipanaskan, bahan ramuan ketiga ditambahkan, diproses dan kemudian disimpan.
Proses produksi produk individual adalah yang paling umum dari semua sistem pemrosesan. Dengan proses pembuatan ini, sederetan operasi menghasilkan produk output yang bermanfaat. Item yang sedang diproduksi kemungkinan perlu dibengkok-kan, dilubangi, dilas dan sebagainya, pada langkah yang berbeda pada proses tersebut.
Mesin yang mula-mula dikontrol secara mekanis, kemudian dikontrol secara elektro-mekanis dan sekarang sering dikontrol sepenuhnya dengan sarana listrik atau elektronis melalui kontrol logika yang dapat diprogram (PLC) atau komputer.
Sedangkan untuk konfigurasi kontrol yang mungkin meliputi kontrol individual, kontrol terpusat, dan kontrol terdistribusi. Kontrol individual digunakan untuk mengontrol mesin tunggal. Jenis kontrol ini umumnya tidak memerlukan komunikasi dengan kontrol yang lain. Gambar dibawah ini menunjukkan aplikasi kontrol individual untuk suatu industri yang membuat aluminium, handrails aluminium untuk aplikasi indoor dan outdoor. Operator memasukkan panjang masukan dan menghitung tumpukan melalui panel kontrol interface operator dan kemudian menekan tombol start untuk memulai proses. Panjang rel sangat bervariasi. Operator perlu memilih panjang rel dan nomor rel untuk memotong.
Kontrol terpusat digunakan apabila beberapa mesin atau pemroses dikontrol oleh satu pengontrol pusat. Tata letak kontrol menggunakan sistem kontrol besar tunggal untuk mengontrol banyak proses dan operasi pemanufakturan yang beraneka ragam. Tiap langkah individual pada proses pembuatan ditangani dengan pengontrol sistem kontrol pusat. Tidak ada pertukaran status pengontrol atau data-data yang dikirimkan ke pengontrol yang lain. Beberapa proses memerlukan kontrol pusat karena kompleksnya pendesentralisasian tugas kontrol menjadi tugas kontrol yang lebih kecil. Satu kelemahan dari kontrol terpusat adalah bahwa jika kontrol utama gagal, maka seluruh proses terhenti.